Pages
Yamaha R25 pakai knalport racing plus Ecu daytona. Amankah Untuk mesin?
Honda sonic 2015 koq rantainya kayak bekas ya?
Dear bro sis
Izin mau sharing nich.. Beberapa saat lalu terdengar heboh dua kelas jagoan bebek satria fu vs honda sonic yang menggegerkan jagad per sepedahan motor indonesia.
Gimana enggak heboh lha wong model sama dan market yang dibidik pun sama. Si ksatria lebih diuntungkan oleh nama yang sudah mapan dan dukungan komunitas yang solid. Si sonic didukung nama besar honda yang sudah melegenda.
Temanku sekantor yang hobby nya motor dibuat pusing oleh keduanya. Pilih mana ya? Ksatria vs honda sonic... Berbagai kitab rahasia ia buka dan baca berbagai suhu sudah ia datangi untuk sekedar memutuskan si ksatria vs honda sonic..
Akhirnya pagi tadi dengan senyum puas di wajahnya ia membawa honda sonicnya yang belum ada plat nomor. Otomatis sayapun lihat.. Eh lhoh....
Eh loh apanya mas? Ia nanya. Eh loh ini rantainya ngapain kamu ganti? Tanyaku...
Enggak om ini emang aslinya alias orinya ginias ada apa?
Enggak ini lho rantainya koq kelihatan lawas ya? Apa honda sonic emang gini? Rantainya koq nampak bekas? Di daerah lain gini juga nggak ya?..
Isi pertamax ninja 250 cc sampai tumpah...
Wajibkah Motor Sport Touring di Modifikasi?
Wajibkah saya modif knalpot, modif ECU, modif ban dll dll perkara modifikasi tidak akan ada habisnya karena selagi anda punya duit dan anda juga tipe orang yang suka melakukan percobaan dan juga orang yang mudah sekali bosan, maka modifikasi ini merupakan menu wajib.
Hanya saja, saya akan sedikit mengungkapkan di sini tentang mana saja, yang menurut saya wajib di modif dan mana saja yang kurang wajib di modif.
Berikut ini saya tuliskan secara berurutan berdasarkan skala prioritas menurut versi saya karena jika hal ini anda tanyakan pada teman anda sendiri maka jawabannya tentang skala prioritas ini akan berbeda beda hasilnya.
Yang pertama dan paling utama adalah masalah pergantian ban. Menurut senior saya yang sudah malang melintang pada dunia touring maka ban RC Road Winner yang biasanya umum di pakai pabrik untuk motor sport 250 cc umumnya kurang aman pada saat di pakai menikung. Blatax juga masih kurang enak jika dibandingkan Michellin tipe basah dan kering atau dual function. Kenapa pergantian ban menjadi hal yang penting? karena ini menyangkut keselamatan pengendara pada saat melalukan touring dan melalui jalan raya yang banyak tikungannya. Tentang hal ini silahkan klik link ini untuk lebih jelasnya. Daya cengkeram dari si Chellin sunguh luar biasa. Namun, saya sendiri belum melakukan penggantian ini karena faktor dana. He he he he he...,
Yang kedua adalah helm yang bagus, Teliti apakah helm bawaan dari dealer sudah bagus? Helm yang bagus selalu terasa agak berat dan kalau di timbang beratnya pasti di atas 1 kg untuk helm model full face atau half face. Helm palsu pasti beratnya kurang dari 1 kg. Jadi saat anda beli Helm pastikan anda mencobanya terlebih dahulu untuk mengetahui berat dan ukuran helm. Helm yang di pakai touring sepantasnya dan menurut saran saya lebih pas kalau menggunakan helm model full face. Selain itu sebisa mungkin helm aman di pakai pada saat siang hari atau malam hari.
Yang ketiga adalah pelindung tangki dan body sepeda motor untuk sebisa mungkin dipasang sehingga cat lebih awet dan tidak mudah tergores. Sebenarnya pelindung tangki dan body ini sudah menjadi satu paket dengan stripping atau assesoris pemanis body biar tidak mulus lus bewarna perak atau putih bawaan dari pabrik karena ini kurang seru.
Yang ke empat adalah penambahan stompler atau pelindung body sebelah kiri dan kanan berbentuk mirip jalu paddock hanya saja di letakkan di fairing kiri dan kanan sehingga melindungi fairing dari benturan langsung dengan benda atau obyek asing.
Yang ke lima adalah penambahan slebor belakang sehingga pada saat datangnya musim hujan, maka air tidak akan muncrat ke belakang yang akan mengenai pengendara lain di belakang kita. Kasihan kan?
Yang ke enam, jika memungkinkan gantilah tuas kopling dengan model tuas kopling hidrolik sehingga anda terhindar dari bencana putus kopling di tengah jalan. Hal in sungguh sungguh sangat menyebalkan karena saya juga pernah mengalaminya dulu saat masih menggunakan Suzuki Thunder. Sebal dan menyebalkan.
Yang ke tujuh adalah knalpot racing free flow model slip on atau full system. Lho koq knalpot ada pada urutan prioritas paling akhir? ya karena saya tidak suka suara yang bising terutama saya punya anak kecil yang mudah sekali terganggu dengan suara bising. Memang sih suara knalpot racing yang bagus cenderung nge bass dan membulat enak di dengarnya cuman anda juga harus melakukan stel ulang ECU atau mungkin ganti ECU Daytona? Hmmmmmmm
Anda setuju dengan saya? atau punya argumentas lainnya?
Salam satu aspal.
Rem Motor Sport 250 cc Blong Pada Saat Dipakai Touring
Saat ini saya mau share sedikit pengalaman saya pada saat touring menggunakan Ninja 250 fi bersama dengan beberapa teman dari Club KZOI Chapter Malang yang di komandani oleh bang Jaguar.
Karena rumah saya jauh ada di Talun Kab. Blitar, sedangkan acara kopdar ada di Batu Malang maka saya putuskan untuk mengambil rute Talun, Semen, Krisik, Selorejo, dan seterusnya hingga Ngantang, Pujon, dan Batu Malang.
Karena kondisi jalan yang demikian itulah, maka saya ketinggalan jauh saat om Murdiks memacu Z250 fi nya dengan kencang. Bermodalkan ban Michellin yang bisa untuk jalan basah dan kering, beliau memacu motornya kencang sekali namun terlihat sangat terkendali. Tidak kelihatan goyang dan mencengkeram sangat erat di aspal jalan saat di pakai menikung.
Lain halnya dengan ninin 250 fi ku yang masih menggunakan ban standar RC Road Winner yang terasa agak licin terutama jika aspal kondisinya basah dan kering bergantian. Makanya saya ketinggalan jauh di belakang.
Selain itu, saya saat itu kurang menggunakan break engine dan selalu dominan menggunakan rem belakang. Selama 90 menit akhirnya kami nyampai juga di Aloon aloon Kota Batu. Di situlah saya agaknya mencium bau gosong dari kampas rem belakang saya. Hanya saja saya pada saat itu tidak begitu merisaukannya.
Setelah kami bertemu dengan rombongan chapter Surabaya dan Sidoarjo yang sangat ramah ramah seperti om Yoseph, om Heru, om Wawan, om Sugeng, om Odhe, dll, maka mulailah kami secara beriringan mengadakan city tour menuju ke cafe Ria Jenaka yang ada di Jalan Bandung Malang. Nach di tengah perjalanan menuju lokasi kopdar itulah saya rasakan tiba tiba rem belakang saya blong dan tidak seratus persen berfungsi dengan benar.
Beberapa menit setelah saya tidak lagi menggunakan rem belakang, dan kemudian saya mencobanya lagi eh Alhamdulillah ternyata rem belakang terasa sangat pakem dan nampaknya kembali berfungsi secara normal.
Oh, jadi kesimpulan sementara yang saya ambil adalah jangan sekali kali menggunakan rem belakang secara terus menerus kecuali pada saat benar benar diperlukan saja. Lakukan break engine dan atur ritme gas pada saat touring terutama pada saat kondisi jalanan macet.
Sesampainya di cafe Ria Jenaka, setelah memesan beberapa makanan dan minuman, saya pun menanyakan hal ini kepada om Murdiks yang memang sudah lama malang melintang di dunia touring me nouring. Pernah juga beliau memacu Z250 fi nya ke Cirebon untuk menghadiri Jamnas Kawasaki.
Jawaban om Murdiks kawan saya itu ternyata tidak jauh beda dengan kesimpulan yang saya ambil tadi yaitu janganlah menggunakan rem belakang secara terus menerus karena hal ini akan mengakibatkan over heat pada kampas rem yang mengakibatkan daya pengereman menjadi minim dan tentu saja akan membahayakan pengendara motor.
Lakukan break engine dan aturlah ritme gas saat mengendara dan gunakan rem belakang hanya pada saat emergency saja dan bukannya terus menerus yang akan membahayakan pengemudi. Taatilah peraturan lalu lintas dan lakukanlah safety riding.
Anda mengalami pengalaman serupa dengan saya? Salam satu aspal!!!!
Ninja 250 FI Bukan Untuk Boncengan!!!
Kali ini saya mau sedikit cerita tentang Ninja 250 fi yang beberapa saat yang lalu terancam kedudukannya oleh Yamaha R25. Cuman sayangnya ramalan para ahli marketing dan juga otomotif banyak yang mbleset alias tidak pas karena terbukti penjualan Ninja 250 fi di dalam negeri belum mampu tersaingi R25 sebagai rival terdekatnya.
Hanya saja saya tidak akan membahas lebih jauh kenapa ninja 250 fi mampu bertahan menghadapi gempuran Yamaha R25 yang dahsyat tetapi lebih akan bercerita tentang pengalamanku selama memakau ninja 250 fi ini.
Cuman saya gak tahu kenapa ini bisa terjadi padahal keberadaan ninja 250 fi sempat jadi polemik di keluargaku terutama dengan istriku karena harganya yang mahal sekitar 57 juta OTR non ABS koq nyatanya di pakai boncengan gak enak blas rasanya.
Istri sudah kapok dan gak mau lagi di bonceng pakai ini motor... he he he.. katanya punggung sakit dan rasanya mau copot semua. Maklumlah usia sudah tua hampir 40 tahun bro!!
Sepeda Motor Yang Cocok Untuk Harian
Untuk menjawab pertanyaan tentang sepeda motor apakah yang cocok untuk harian, rasa rasanya perlu jawaban yang agak panjang mengingat jawaban tersebut lebih bersifat subyektif. Tetapi kali ini saya mau mencoba mengulasnya secara logis tetapi tentu saja masih tercampur pendapat subyektif penulis. Walaupun demikian, saya berusaha menampilkan se obyektif mungkin berdasarkan pengalaman saya menggunakan sepeda motor hampir 20 (dua puluh) tahun. Tentu saja, dalam rentang waktu selama itu, saya tidak hanya menggunakan satu jenis sepeda motor tetapi beberapa jenis dan merk sepeda motor sudah pernah saya alami.
Hal paling utama yang harus di perhatikan adalah masalah jarak dari rumah ke kantor anda atau tempat anda bekerja. Seberapa jauhkah jarak anda?
1) Jika jarak antara rumah ke tempat kerja di bawah 10 km, maka sepeda yang cocok adalah bebek matic semacam honda vario, atau yamaha mio, bisa juga bebek matic keluaran suzuki. Mengapa matic? karena sepeda motor matic memang di desain untuk jarak dekat dan lebih mengutamakan fleksibilitas dan bisa sangat lincah di gunakan dalam suasana macet dalam kota. Jadi, jika jarak kerja kurang dari 10 km, maka sepeda motor yang cocok sekali lagi adalah motor matic.
2) Jika jarak antara rumah adalah diatas 10 hingga 20 km, maka sepeda yang cocok adalah bebek non matic atau semi manual. Kenapa? karena sepeda jenis ini di desain cocok untuk jarak medium artinya tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh. Selain itu, jenis bebek semi manual lebih irit bensin dibandingkan matic yang sedikit boros karena memang matic lebih mengutamakan kenyamanan. Sangat tidak pas menggunakan matic untuk perjalanan jauh karena sepeda matic akan cepat rusak jika dipergunakan jarak jauh dalam waktu yang lama.
3) Jika jarak antara rumah dengan tempat kerja adalah diatas 20 km, maka sepeda motor yang paling cocok adalah sepeda motor laki semacam thunder, tiger, vixion, cbr 150 dan lain sebagainya. Alasannya, sepeda motor laki pada dasarnya adalah sepeda motor touring yang memang di desain untuk perjalanan jauh. Usahakan memilih sepeda motor yang nyaman, aman, dan irit bahan bakar.
Opsi lainnya adalah anda juga bisa menggunakan sepeda motor 250 cc untuk tempat kerja di atas 20 km lebih. Dengan cc sepeda motor yang besar, maka anda tidak akan merasa capek dan lelah. Selain itu motor 250 cc pada umumnya menawarkan kenyamanan dan yang jelas keamanan yang lebih prima dibandingkan motor dengan cc dibawahnya baik dari sisi ergonomi, dan pengereman yang semakin pakem juga tidak mudah terombang ambing oleh udara yang di bawa oleh kendaraan kendaaraan besar seperti truck dan bis.
Opsi terakhir ini memang memerlukan biaya yang agak besar misalnya sepeda motor ninja 250 fi yang harganya sudah berkisar 53 hingga 62 juta bergantung jenis dan kelasnya. Ninja 250 fi selama ini adalah merek yang paling banyak di gunakan menyusul R25 Yamaha dan terakhir CBR 250 mono silinder.
Selamat memilih sepeda motor harian yang paling tepat buat anda.