adsense motor sport

Ngakak Bro: Lomba Irit Ninja 250 fi vs Vixion vs GL Max vs Beat

Dear Netizen,

Kali ini saya mau posting tentang pengalaman tour saya dengan menggunakan Ninja 250 fi bersama sama dengan teman satu kantor.

Bedanya adalah, jika sebelumnya saya tour bersama dengan club Ninja, maka kali ini saya tour bersama dengan berbagai genre motor. Maklumlah, satu kantor kan gak mungkin juga motor nya seragam.

Sebenarnya tidak diniatkan touring. Hanya saja minggu lalu, di kantor saya,(Sekolahan) mengadakan acara pelepasan teman kami yang pensiun. Acara yang diberi judul outbond mengambil tempat di Pacitan yang berjarak 180 km dari kota kami, Blitar.

Terus terang, saya tidak suka bepergian naik kendaraan pribadi, bis atau ELF. Saya lebih suka angin berhembus menerpa wajahku. Ide bepergian sendiri menggunakan sepeda motor saya sampaikan teman teman dan mereka langsung saja setuju.

Perjalanan dimulai pada hari Sabtu jam 11.00 setelah paginya sempat mengikuti acara maulid Nabi. Alhamdulillah dapat nasi kotak jadi urusan makan siang sudah tidak dipikirkan lagi. Pada saat berangkat tanki bensin saya dalam kondisi full tank. Begitu juga si Alfan yang membawa Vixion, Winarno dan Pram yang membawa Beat, dan Donny yang membawa GL MAX. Semuanya kondisi full tank.

Jarak tempuh tempat kerja kami menuju lokasi adalah 190 km. Kami mengambil rute perjalanan Blitar--Ngantru Tulungagung--Karangan Trenggalek--Dongko--Panggul--Pacitan dengan mengambil Jalur Lintas Selatan yang medannya penuh dengan tanjakan, tikungan, dan turunan yang super ekstrim dan banyak jurang di kiri kanannya.

Walaupun demikian, kondisi aspal sudah sangat mulus karena dilengkapi sistem drainase di kiri kanan jalan sehingga jalanan tidak mudah tergerus air. Selain itu jalanan dilengkapi dengan bahu jalan yang lebar dan pagar keamanan supaya kendaraan tidak masuk jurang. Marka jalan sangat terang dan lengkap begitu pula rambu rambunya.

Kami berangkat beriringan dengan kecepatan sekitar 60 sd 75 km per jam. Tentu saja dengan kecepatan rendah (bagi saya) justru membuat capek. Kadang kadang di jalanan sepi saya pacu Ninja 250 fi ku hingga kecepatan 130 km sehingga saya meninggalkan rombongan tour jauh ke depan. Tentu saja, saya menunggu mereka dan kembali bersama sama setelah istirahat sekitar 15 menitan. Jadi, saya mengendarainya dengan kondisi stop and go.

Nyampai di PLTU di daerah Pacitan sekitar jam 13.30. Kami beristirahat sekitar setengah jam. Sayang sekali si Affan dengan Vixionnya dan Donny dengan GL Max nya terlanjur berada jauh di depan kami. Maklum Vixion dan GL Max sungguh sungguh tangguh untuk urusan tikung menikung tidak seperti Ninja 250 fi ku yang lamban karena berat dan saya sendiri juga masih amatir. He he he..




Kami beristirahat tepat di atas PLTU yang memiliki view sangat sangat indah. Kami bisa melihat cerobong asap yang gagah dan kokoh menjulang tinggi dan lokasi PLTU dengan atap kamar kamar ruang mesinnya yang besar besar dari atas tempat peristirahatan. Di depannya terbentang laut selatan yang sangat luas dan berwarna biru jernih.

Nikmatnya lagi, tempat peristirahatan kami tersebut memiliki parkir area yang luas sekali. Mungkin 100 (seratus) mobil aja muat koq apalagi sepeda motor. Di tambah pula dengan adanya kedai kedai kopi yang banyak tersedia di sana.

Yang kasihan adalah si Affan dan Dony yang sudah terlanjur berada di depan. Mereka nunggu kami di tempat panas panas dan kurang representatif. (Salah sendiri ninggal he he he) Karena mungkin kelamaan nunggu kami, mereka akhirnya SMS "Ayo Bro kepanasan nich..."

Kami pun segera menyusul mereka dan segera melanjutkan perjalanan.

Luar biasa. Tidak lama kemudian, kami berlima mendapatkan suguhan pemandangan yang luar biasa berupa laut yang membentang luas yang berada di sisi kiri jalan. Tentu saja, kami tidak menyianyiakan kesempatan ini untuk ber foto foto bersama.




Setelah lelah berfoto, kami melanjutkan perjalanan ke Pacitan dan menuju Hotel Remaja yang terkenal murah namun bersih. Tarifnya hanya Rp. 90.000 per malam dan bisa di isi 3 (tiga) orang. Satu bed besar dan satu bed kecil. Kamar mandinya bersih, dan kami mendapatkan suguhan teh hangat sebagai welcome drink dan kopi hangat pada pagi harinya.

Tentu saja kami juga isi pertamax full pada Ninja 250 fi, dua beat, GL Max, dan Vixion.

Hasilnya, Ninja 250 fi menghabiskan Pertamax Rp 54.000, Beat Rp 27.500, GL Max 45.000, dan Vixion Rp 50.000 dengan harga pertamax Rp 8.800 per liternya. Jarak yang kami tempuh adalah 190 KM dengan kondisi jalan naik turun curam dan banyak tikungan. Kecepatan kami rata rata 75 km. Cara mengendara kami konstan dan cenderung stop and go untuk Ninja 250 fi.

Tidak ada komentar: